• twitter
  • rss
Selasa, 25 Mei 2010
0

PANGKALAN BUN – Masyarakat Kobar hendaknya memilih pemimpin yang sudah berpengalaman, mempunyai kompetensi, punya integritas dan moralitas politik, serta mempunyai rekam jejak yang jelas. Integritas sangat penting, yaitu kesamaan omongan dengan tindakan. Jangan sampai bilang pro rakyat, namun tindakan tidak pro rakyat.

“Rakyat harus kritis menentukan pilihan agar Bupati terpilih benar-benar pasangan yang dapat membawa Kobar ke masa depan yang lebih baik,” ujar Mulyana W Kusumah kepada Kabar Kobar. Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini yakin, jika rakyat kritis dan berani, akan terpilih pemimpin yang baik.

Bersamaan dengan itu, KPU Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) harus menjamin tegaknya Pemilu Kada yang jujur, pemilih dapat tenang dan bebas menentukan pilihan, tanpa terbuai politik uang, bebas dari tekanan dan ketakutan. “KPUD dan Panwaslu harus menjamin itu,” katanya. Namun Mulyana yakin, kemandirian KPUD dan Panwaslu tak akan bisa dilunturkan.

Mulyana, yang sebelum menjadi anggota KPU merupakan pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), mengatakan, sisi lain dari sebuah Pemilu Kada, ada saja yang menganggap pesta demokrasi itu sebagai hiruk-pikuk semata, acuh tak acuh, sekadar pesta dangdut dan sejenisnya, atau bahkan kesempatan memperoleh uang. Namun Pemilu Kada sesungguhnya adalah bersama-sama mengukir masa depan.

“Maka pemilih harus mengenali calon yang hendak didukung, meyakini calon yang sanggup bekerja keras dan benar-benar pro rakyat,” ujar Mulyana yang kini dikenal sebagai pengamat politik. “Rekam jejak dan integritas, sangat penting. Tak mungkin seseorang bisa dipercaya kalau omongan tidak sama dengan tindakan,” tukasnya.

Khusus mengenai prestasi Ujang Iskandar, Mulyana mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang di atas rata-rata nasional, pendidikan gratis hingga SLA, tiga kali memperoleh Piala Adipura, Kobar nomor dua di Kalteng dalam kesehatan masyarakat, merupakan bukti prestasi dan pengalaman. Apakah landasan/rel yang sudah dibangun Ujang memang berhasil atau tidak, masyarakat sendiri yang bisa menilai.

Fenomena Kalimantan sebagai pulau terbesar yang dulu dikenal sebagai penghasil kayu, menurut Mulyana, kini sedang dalam masa transisi untuk mengandalkan sumber daya di luar hutan. Tak ada pilihan lain. Pertanian, harus menjadi andalan. Kalau sampai gagal, taruhannya adalah masa depan rakyat. Maka masyarakat Kobar harus menajamkan rasa agar mampu memilih Bupati berpengalaman dan terbaik.

Mulyana tidak meragukan kemampuan masyarakat Kobar untuk menilai calon terbaik. Latar-belakang budaya Kobar yang cinta damai dan tidak gemar bertikai, menjadi modal besar. Hal itu sudah terbukti ketika terjadi kerusuhan etnis di daerah lain, Kobar tidak mau meniru dan tetap mampu memelihara kedamaian.

Ketika Kobar tidak mau ikut-ikutan rusuh seperti daerah lain, berarti masyarakat Kobar sudah bisa menilai, apa yang baik untuk masa depan bersama. Kesadaran seperti ini sangat luhur, belum tentu dimiliki daerah lain. Dalam kampanye Pemilu Kada 2010 ini pun, Mulyana yakin, masyarakat tidak akan bisa dibohongi dan tidak bisa ditekan.

    0 komentar:

Posting Komentar